Maukah Anda mempunyai suatu bisnis yang sukses?

jawabannya pasti anda mau....siapa yang tidak ingin sukses dalam suatu bisnis..
berikut saya teruskan  pembelajaran dari UCEO - UNIVERSITAS CIPUTRA ENTREPRENEURSHIP ONLINE
- sebuah kuliah non commercial yang bertujuan memajukan anak bangsa, bagi yang ingin mendaftar dapat menginjungi  http://ciputrauceo.com.
-Banyak program lain yang ditawarkan selain  BUSINES MODEL CANVAS (BMC) ini oleh UCEO ,semoga posting ini dapat membantu bagi anda yang memerlukan..dan menjadi ladang ibadah buat KITA SEMUA.

Program pembelajaran Entrepreneurship non-degree terbuka untuk umum dan GRATIS

APA ITU BUSINESS MODAL CANVAS?

Memiliki usaha sendiri yang sukses tentunya merupakan hal yang diidamkan oleh banyak orang. Sayangnya membuat suatu usaha menjadi sukses bukanlah hal yang mudah. Banyak aspek dalam sebuah bisnis yang perlu direncanakan dengan baik dan secara terperinci sehingga terbentuk model bisnis yang menjanjikan keuntungan.
Banyak pemula bisnis mengalami kesulitan dalam merencanakan sebuah model bisnis. Banyak aspek penting yang kadang terlewat dari perencanaan suatu model bisnis. Untuk menghindari hal ini dapat digunakan Business Model Canvas (BMC) yang diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder. Dengan mengikuti pembelajaran mengenai BMC ini, diharapkan UC-Onliners dapat memahami kegunaan model bisnis yang baik, bagaimanakah cara membuatnya, serta dapat mempraktekkan secara langsung untuk digunakan dalam menjalankan bisnisnya.

APA KEUNTUNGAN IKUT KULIAH SECARA ONLINE INI?

Kuliah berbasis online ini memberikan kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mendapatkan ilmu, teori, dan pengalaman hidup dari tokoh-tokoh ini secara langsung. Tidak ada lagi batasan waktu maupun jarak, sehingga siapapun dapat belajar ilmu yang terbaik.
Kuliah secara online juga memungkinkan Anda untuk belajar di waktu yang paling tepat bagi Anda, baik secara sendiri maupun bersama orang-orang lain di sekitar Anda yang ingin belajar bersama Anda. Dengan bergabung dalam forum diskusi kuliah ini, Anda juga dapat bertukar pikiran dengan peserta lainnya dari seluruh Indonesia.
Ikuti pula akun Instagram UCEO di @ciputrauceo dan akun Twitter UCEO di@ciputrauceo untuk mendapatkan informasi serta update terbaru dari perkuliahan ini
Beban pembelajaran : 4-6 jam / minggu
Week
Topik
Video
Title
1
Di Minggu pertama diperkenalkan mengenai pentingnya Busines Model dan dibahas secara singkat bagaimana membuatnya dengan menggunakan Business Model Canvas.
1
Why do we need BMC?
2
How useful is BMC ?
3
The 9 Blocks of BMC
4
Block 1 : Knowing Our Customer


2
Di minggu kedua dibahas lebih detail mengenai Block dalam BMC yang berhubungan dengan proses pada bagian penjualan.
5
Block 2 : What do we sell ?
6
Block 3 : Influence Buying Power
7
Block 4 : Customer Relationship




3
Di minggu ketiga dibahas lebih detail mengenai Block dalam BMC yang lebih banyak berhubungan dengan proses pada bagian produksi.
8
Block 5 : Revenue Stream
9
Block 6 : Business Resources
10
Block 7 : Business Activities
11
Block 8 : Choosing Partners
12
Block 9 : Cost Structure
4
Di minggu keempat dipraktekkan secara langsung bagaimana membuat BMC melalui studi kasus serta interview dengan pelaku bisnis yang mempersiapkan bisnisnya dengan menggunakan BMC.
13
Study Case : Cincau Station
14


Why Do We Need BMC ? Halo UC Onliners, Salam Entrepreneur.

Maukah Anda mempunyai suatu bisnis yang sukses?
Tentu saja Anda mau, namun pertanyaannnya apa yang harus dilakukan untuk memiliki suatu bisnis yang sukses?
Sebelumnya saya ingin bertanya pernahkah Anda menemui suatu bisnis yang baru berdiri namun dalam waktu singkat sudah gulung tikar?
Kenapa, apa yang salah dengan bisnis tersebut, apa yang membedakan bisnis tersebut dengan bisnis lainnya yang bisa bertahan lama?
 Kebanyakan usaha yang hanya berlangsung sebentar tersebut dijalankan oleh mereka yang baru memulai bisnis atau mereka yang masih minim pengalamannya.
Mereka bisa jadi karena punya modal jadi begitu mereka termotivasi untuk memulai suatu bisnis yang baru mereka segera menjalankannya namun sayangnya kadang tanpa perencanaan yang matang. Setelah modal dikeluarkan, bisnis yang dijalankan mereka ditengah-tengah harus menghadapi kenyataan yang pahit bahwa respond customer tidak seperti yang mereka harapkan. Akhirnya mereka rugi dan mereka harus gulung tikar.
Bagaimana untuk menghindari kegagalan seperti ini?
Yang pertama, langkah penting sebelum memulai bisnis tentu saja Anda harus merencanakan bisnis model Anda dengan matang dan detil.
Kita akan merencanakan bisnis model kita secara detil dan terstruktur dengan begitu kita akan mengurangi resiko kegagalan dalam bisnis tersebut.

Pertanyaannya bagaimana bisnis model yang baik itu?
 Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu bisnis model? Bagi anda yang belum tahu, ada yang namanya Business Model Canvas (BMC).

 BMC ini layaknya sebuah blueprint orang arsitek yang ingin membangun sebuah rumah, jadi bisa dibilang BMC adalah blueprint untuk struktur bisnis Anda.
BMC ini membantu kita untuk berpikir secara struktur dan detil mengenai hal-hal penting yang harus kita analisa untuk memulai suatu bisnis.
Dengan BMC kita bisa melakukan perencanaan yang lebih baik, kita bisa menuangkan ide-ide kita serta menganalisanya, dan keuntungannya lagi dengan sarana BMC ini akan memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan partner bisnis kita.
Mudah sekali untuk 1 2 berdiskusi dengan mereka karena ide-ide semuanya bisa terbaca dengan jelas, dan tidak akan ada lagi kesalahpahaman dengan partner bisnis kita, sehingga kita bisa mendiskusikannya dan mengambil keputusan yang tepat.
 BMC ini akan kita buat sesederhana mungkin, serelevan mungkin dengan bisnis kita dan mudah dimengerti sehingga kita tidak akan kesulitan dengan mengkomunikasikan bisnis kita dengan orang lain.

 Pada sesi berikutnya kita akan berbincang dengan Bapak Antonius Tanan, beliau adalah praktisi bisnis dan Senior Director di Ciputra Group yang tentunya sangat berpengalaman dalam membangun bisnis model. Jangan lewatkan, Salam Entrepreneur..



How Usefull is BMC ? Halo UC Onliners,
Di sini saya Laura bersama Bapak Antonius Tanan selaku Senior Director dari Ciputra Group, akan berbincang lebih jauh mengenai BMC ini. Bapak Antonius Tanan, Anda selaku Senior Director di Ciputra Group,

bagaimana menurut Anda pentingnya BMC ini dalam memulai suatu bisnis yang baru? Terima kasih Bu Laura, kami di Ciputra Group sangat mementingkan perencanaan. BMC, Business Model Canvas adalah bagian dalam perencanaan.

Pak Ciputra pernah mengatakan seperti ini, ”Lebih baik kita bertengkar selama perencanaan daripada bertengkar selama masa operasi.” Jadi apa artinya? Artinya lebih baik kita melakukan debat pada perbedaan pendapat, melakukan diskusi yang mendalam, memberikan waktu yang cukup banyak untuk mempersiapkan segala sesuatu supaya bisnis pada waktu kita luncurkan resikonya rendah dan kemungkinan berhasilnya tinggi.

Jadi proses perencanaan termasuk di dalamnya memikirkan bisnis modelnya seperti apa, itu harus dipikirkan dengan baik-baik. Menginvestasikan waktu, menginvestasikan pikiran, supaya nanti pada saat pelaksanan menjadi lebih lancar. Kalau mau bertengkar, bertengkarnya di perencanaan bukannya nanti pada saat pelaksanaan.

Kemudian, pernah tidak menjalankan suatu bisnis tanpa membuat bisnis model yang matang terlebih dahulu?
Apakah resikonya untuk itu, pak?

Semua bisnis model tentu harus matang. Artinya matang apa? Kita yakin ini berhasil, it will work namun jangan lupa kami cukup konsisten.

Di bisnis properti kita sudah tahu mana yang work, sehingga tentu sudah pengalaman tentu dibandingkan dengan pemula kami lebih cepat. Jangan lupa kami juga pernah jadi pemula, pada saat itu kan tentu lebih lama, sekarang sudah 30 tahun lebih kira-kira sudah tahu mana yang work. Sehingga tentu kami bisa lebih cepat namun tidak ingin mengatakan kita tidak pernah mengevaluasi bisnis model kita.

Kita pernah mengevaluasi bisnis model kita dan menciptakan sebuah dampak yang luar biasa. 2 Sebelum ada Bisnis Model Canvas, bagaimana dari Ciputra Group itu kalau memulai bisnis yang baru?

Bagaimana membangun BMCnya atau bisnis modelnya itu?

Secara filosofi , kami di Ciputra Group hanya kepada inovasi kami berkeyakinan. Perusahaan yang entrepreneurial adalah perusahaan yang berinovasi, dalam bahasa yang lebih sederhana kami percaya kesuksesan harus ditopang kebaruan segala sesuatu yang baru.

Jaman dulu belum ada istilahnya bisnis model canvas dan lainnya, setelah saya melihat lagi kebelakang eh ternyata kami juga lakukan cuma mungkin namanya bukan BMC. Kami menyebutnya diskusi bagaimana menciptakan suatu inovasi yang membuat pelanggan tidak bisa bilang tidak.

Pak Anton, bisa tidak bapak mengelaborasi lebih jauh lagi mengenai bisnis model ini?
Kenapa sih kok begitu penting sekali bisnis model ini untuk memulai bisnis?
Saya ajak Bu Laura melihat slide berikut ini, slide ini menggambarkan bahwa pelanggan sebelum mengambil keputusan transaksi menimbang-nimbang terlebih dahulu, antara nilainya berapa dan harganya berapa.

Tentu setiap pelanggan ingin dia memberikan pengorbanan dan mendapatkan nilai yang lebih dari pengorbanan itu atau paling tidak sama.
Saya menyebutkan nilai yang ingin didapat adalah nilai-nilai yang membangun kualitas daripada produk itu. Untuk membuat pelanggan dengan cepat atau dengan bersegera bisa mengambil keputusan transaksi maka kita perlu menambahkan nilai-nilai kedalam produk kita supaya produk kita dianggap produk berkualitas bahkan sangat berkualitas oleh pelanggan.

Bisnis model membantu kita untuk memikirkan nilai-nilai seperti apa yang perlu kita tambahkan kedalam produk kita sehingga pelanggan tidak bisa mengatakan tidak karena pelanggan mengatakan ini produk berkualitas.

Saya akan menjelaskan lebih lanjut di dalam slide berikut ini mari kita perhatikan. Pelanggan selalu ingin untung, kalau dia melihat suatu barang ingin membeli biasanya membandingkan kalau dianggap nilainya lebih baik dibandingkan yang lain namun harganya mahal mungkinkah membeli. Dia akan masih memikirkan tidak ada kepastian, mungkin beli, mungkin tidak.

Demikian juga kalau dianggap nilainya sama dibandingkan yang lain dan harganya sama mungkin membeli. Demikian juga kalau harganya lebih murah namun kualitasnya atau nilainya dianggap lebih kurang mungkin membeli.

Bagaimana kalau harganya dianggap lebih mahal namun nilainya sama, ya pasti tidak membeli. Demikian juga kalau harganya sama dan nilainya kurang dibandingkan yang lain pasti dia tidak beli. Kalau harganya mahal dan dianggap nilainya atau kualitasnya 1 2 3 dianggap kurang dibandingkan yang lain dia tidak akan membeli. Sekarang kalau harganya dianggap sama dan nilainya lebih, dia akan membeli, secara rasional akan membeli.

Demikian juga kalau harganya dianggap lebih murah dan nilainya lebih dibandingkan yang lain, itu pasti beli. Demikian juga kalau harganya dianggap lebih murah dan nilainya sama.

Waktu kita mengembangkan bisnis model, kita harus bisa membayangkan bahwa customer akan masuk di dalam daerah beli. Kita harus memikirkan nilai-nilainya sedemikian rupa sehingga pelanggan yakin akan kualitasnya sepadan dengan pengorbanan yang akan diberikan dalam bentuk uang bahkan dianggap lebih menguntungkan dibandingkan dengan uang yang dia korbankan.


Bisnis model juga membantu kita untuk bisa memikirkan bagaimana menurunkan cost sehingga harganya bisa kita jual lebih murah atau lebih baik dibandingkan pesaing. Dan dengan adanya Bisnis Model Canvas menuntun kita untuk bisa memikirkan berbagai alternatif sedemikian rupa sehingga kita bisa menawarkan kepada pelanggan sebuah nilai-nilai. Kumpulan daripada nilai-nilai yang menciptakan kualitas yang bisa diterima bahkan dicari oleh pelanggan dengan harga yang bisa diterima/disambut oleh pelanggan.

Luar biasa belajar Bisnis Model Canvas ini, coba Anda ikuti baik-baik sesuatu yang sangat berguna untuk bisnis Anda.

 Intinya sangat penting sekali, sebelum memulai bisnis kita rencanakan dulu apa yang mau kita tawarkan ke pelanggan, value-nya. Mungkin tidak bahwa setelah kita membuat bisnis model itu kemudian kita mengambil keputusan bisnis ini tidak jadi kita eksekusi atau tidak jadi kita jalankan? Apakah ada parameter khusus atau halhal khusus yang dipertimbangkan untuk itu pak?

Waktu kita hendak meluncurkan sebuah produk dan sudah dipersiapkan bisnis modelnya bisa saja kita batalkan. Contohnya karena apa?

Tiba-tiba ada kompetitor yang masuk dengan bisnis model lebih baik. Daripada kita bertarung dan pasti kalah maka lebih baik kita pikir ulang bisnis modelnya.

 Ini sebuah pertimbangan yang penting. Hal lain di dalam bisnis model, kita punya beberapa asumsi harga barang tertentu atau kehadiran key-partner tertentu atau kehadiran resources tertentu, things may happen di dalam sebuah bisnis, tibatiba terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan.

Begitu kita temukan bahwa misalnya partnernya berubah pikiran, resourcesnya tidak ada, itu bisa mengganggu bisnis model. Jadi, bersifatlah fleksibel terhadap bisnis model sementara mata terus melihat kiri-kanan barangkali ada perubahan sehingga kita bisa melakukan adjustmentadjustment pada bisnis model kita.

Menyambung yang bapak ceritakan tadi, berarti penting pak ya untuk mempelajari juga bisnis modelnya kompetitor kita. Tentu harus 3 4 paham dan bisnis modelnya yang kita buat tentu harus lebih baik dari kompetitor kita. Jadi itu harus kita pelajari lebih dulu. apakah itu kita lakukan sebelum memulai bisnis kita atau setelah berjalannya bisnis kita?

Harus sebelumnya, jangan lupa pak Ciputra mengatakan lebih baik bertengkar, lebih baik pusing, lebih baik bersusah-susah selama perencanaan daripada bersusah-susah pusing, bertengkar pada saat pelaksanaannya.

Perencanaan, pikirkan baik-baik dan bisnis model itu bagian dalam perencanaan.

Terima kasih pak Antonius Tanan.

Demikian UC Onliner, perbincangan kita dengan pak Antonius Tanan selaku Senior Director di Ciputra Group, Salam Entrepreneur.


week 2.



Block 2 : What Do We Sell ?
Halo UC Onliners, Salam Entrepreneur.
Setelah di minggu sebelumnya kita pelajari blok pertama dari Bisnis Model Canvas, sekarang kita akan pelajari blok kedua. Di blok yang pertama kita pelajari mengenai Customer Segment, disana kita sudah menentukan siapa target customer kita. Kita sudah menentukan apa saja sih kebutuhannya. Berdasarkan apa yang kita sudah analisa di Customer Segment itu sekarang kita bisa menentukan blok kedua yaitu Value Proposition.
Sekali lagi saya tekankan bahwa Value Proposition di sini yang dimaksud tidak terbatas hanya mengacu pada produk fisik.
 Tapi lebih menekankan nilai-nilai unggul yang bisa kita tawarkan ke customer untuk menjawab kebutuhannya.
Tentu saja nilai unggul ini harus lebih bagus, harus lebih menarik daripada yang kompetitor tawarkan.
Nilai unggul ini sangat penting, kenapa? Karena ini yang akan menentukan apakah customer Anda nanti akan berpaling kepada Anda atau berpaling kepada kompetitor Anda.
Dengan menentukan Value Proposition yang menarik, yang menjawab kebutuhan customer kita dengan tepat, kita bisa merebut customer competitor kita.
Banyak jenis Value Proposition atau nilai unggul yang kita tawarkan, kita akan bahas satu persatu. Newness Yang pertama kita bisa menawarkan Newness atau sesuatu yang baru, yang tidak dimiliki oleh kompetitor kita.
 Biasanya hal ini berkaitan dengan teknologi, saya beri contoh. Ada satu sekolah anak-anak untuk playgroup dan kindergarten, dia bersaing dengan sekolah lainnya tentu untuk mendapatkan murid, namun dia punya satu nilai plus.
Dia menawarkan sesuatu yang baru bagi orang tua murid. Jadi dia memasang di setiap kelasnya CCTV, tapi bukan cuma sekedar itu. Orang tua bisa mengakses CCTV ini secara live melalui internet, ini tentu saja menjadi nilai plus lagi. Karena orang tua bisa merasa tenang, karena dia bisa memantau kegiatan anaknya apa yang terjadi di sekolah, dia bisa memantau dari rumah.
Hal ini tentu saja bisa menjadi hal yang baru yang ditawarkan oleh sekolah ini.
Anda percaya atau tidak itu sangat berefek sekali, efeknya sangat besar sekali bagi orang tua. Ini adalah sesuatu yang baru yang ditawarkan sekolah tersebut.
 Jadi kalau kita membuat 2 bisnis kita membuat sebuah Value Proposition.
Kita tentukan dulu, kira-kira hal baru apa yang bisa kita tawarkan. Ada tidak yang tidak dimiliki kompetitor kita, yang bisa kita tawarkan. Ini akan menjadi nilai penentu apakah customer kita akan lari kepada kita atau tidak. Performance Nilai unggul berikutnya yang bisa kita tawarkan adalah Performance atau Kualitas. Hal ini tentu saja sangat penting bagi orang-orang yang membeli produk atau menggunakan jasa berdasarkan kualitasnya. Kita tentu saja harus membuat value kita lebih unggul daripada kompetitor kita.
Customisation Nilai unggul yang berikutnya lagi yang kita tawarkan misalnya adalah Customisation. Customisation cocok untuk bisnis yang produknya bisa didesain berdasarkan kebutuhan customer, misalnya untuk penjahit baju, konveksi, atau pembuat mebel.
Tentu saja produk yang ditawarkan sangat bergantung dengan kebutuhan customer, setiap customer pasti beda kebutuhannya.
Karena itu customisation ini adalah hal yang bisa kita tawarkan sebagai value proposition kita. Offers Solutions Jenis keunggulan lainnya adalah bila kita bisa menawarkan satu solusi untuk customer untuk menyelesaikan bagian atau tugas dari customer.
 Misalnya adalah software house yang membantu customernya dengan membuatkan aplikasi. Aplikasi ini untuk otomatis menghitung stok, melakukan penjualan, print surat jalan.
Dengan begitu karena pekerjaan yang menghitung stok dan kemudian membuat surat jalan, itu sudah dikerjakan oleh aplikasi maka customer bisa lebih fokus kepada proses bisnisnya kepada marketing lah atau kepada yang lainnya.
Dengan begini value yang ditawarkan adalah menyelesaikan sebagian tugas rutin customer sehingga customer bisa melakukan hal penting lainnya.
Design Selanjutnya kita bisa menawarkan Design.
Desain memang sulit diukur, karena sangat bergantung sekali dengan seorang customer, misalnya desain sebuah logo, atau desain sebuah rumah sangat bergantung dengan customer yang kita layani. Namun bila kita bisa menawarkan desain yang lebih unggul daripada kompetitor kita yang lebih menarik, tentu saja ini adalah nilai plus bagi kita.

Brand Demikian juga dengan nilai unggul berikutnya yaitu Brand, Brand membuat customer merasa istimewa biasanya.
Jadi dengan menggunakan brand tertentu dia merasa spesial, merasa masuk ke 1 3 golongan tertentu. Itu juga karena biasanya pemilik brand tersebut terus menjaga kualitas produk atau kualitas servisnya dia.
Dengan begitu, dengan membeli brand tersebut, customer tersebut yakin bahwa kualitas atau nilai unggul lainnya yang diperoleh adalah yang sesuai dijanjikan oleh brand tersebut. Kita beri contoh, Apple, BMW, atau mobil lainnya dengan merk tertentu, customer sudah tahu kualitas yang dia beli hanya berdasarkan merk produk tersebut.
Price Nilai unggul lainnya yang pasti kita temui adalah dari segi harga, harga yang murah sering menjadi nilai unggul yang ditawarkan oleh pebisnis. Hal ini sangat berpengaruh terutama bagi mereka dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Harga sering menjadi penentu utama apakah dia akan berpindah kepada kita atau tidak. Jadi seandainya dalam bisnis kita bisa menawarkan harga yang lebih murah, sebaiknya kita jadikan itu sebagai Value Proposition.
Cost Reduction Nilai unggul lainnya yang masih berhubungan dengan harga adalah Cost Reduction. Dengan Cost Reduction atau pengurangan biaya, customer dapat mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan apabila dia menggunakan jasa dari kita.
Misalnya kita menawarkan jasa maintenance suatu alat, nah dengan menggunakan jasa kita otomatis customer bisa mengurangi biaya daripada dia harus mengerjakannya sendiri.
Ini tentu saja menjadi nilai plus bagi customer tersebut. Risk Reduction Selain itu nilai unggul selanjutnya adalah pengurangan resiko.
Dengan menggunakan jasa kita misalnya customer bisa mengurangi resiko kegagalan. Contohnya kembali kepada jasa maintenance sebuah alat, atau biasanya maintenance sebuah mesin. Bila customer merawat sendiri mesin-mesinnya kemungkinan ada resiko untuk mesin tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Namun bila menggunakan jasa kita karena kita sudah ahlinya kemungkinan besar resiko tersebut tidak akan terjadi. Jadi dengan menggunakan jasa kita, customer bisa mengurangi kerusakan mesin, itu adalah nilai plus yang kita tawarkan.

Accessibility Nilai unggul lainnya yang kita bisa tawarkan adalah Accessibility atau hak akses, misalnya suatu fitness center, atau club house menawarkan hak akses keanggotaannya untuk mengakses tempat fitnessnya.
Semakin banyak akses yang bisa ditawarkan tentu saja ini menjadi nilai plus dibandingkan kompetitor, misalnya sebuah club house menawarkan hak akses kepada customernya untuk mengakses 2 4 kolam renang, tempat fitness.

Sedangkan club house yang lain, menawarkan tidak saja kolam renang atau fitness, tapi juga untuk golf. Otomatis dengan harga yang sama customer akan memilih club house yang kedua (+golf). Jadi ini bisa menjadi nilai plus bagi bisnis kita. Convenience & Usability Yang terakhir nilai unggulnya adalah Convenience dan Usability, kenyamanan dan kemudahan.

Jadi dengan menggunakan produk yang kita tawarkan customer merasa mudah, dia bisa menggunakannya lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan produk dari kompetitor lainnya. Contohnya aplikasi iTunes, yang memudahkan customer untuk mendownload music dan mendengarkan music secara digital, hal ini sering menjadi poin plus bagi aplikasi tersebut untuk customer pindah kepada aplikasi tersebut.

Nah itu tadi jenis-jenis proposition atau nilai unggul yang bisa kita tawarkan kepada customer kita. Semakin banyak nilai unggul yang bisa kita tawarkan itu akan menjadi semakin baik, jadi misalnya Anda bisa menawarkan dalam suatu produk dua atau tiga atau lebih nilai unggul jadi otomatis produk Anda atau value Anda akan meningkat.
 Yang perlu Anda ingat, Value Proposition yang Anda buat harus benar-benar menjawab kebutuhan customer segment Anda.
Jadi kita tidak bisa pisahkan antara blok yang pertama customer segment dan blok kedua ini. Kita membuat blok kedua ini harus betul-betul berdasarkan blok yang pertama kita analisa customernya, kemudian kita tentukan apa solusi untuk kebutuhan customer ini itu yang penting.

Selain itu nilai unggul kita harus unik, dan harus lebih baik daripada kompetitor kita, ini sekali lagi akan menjadi penentu apakah customer akan datang kepada kita atau berpindah kepada kita dari kompetitor kita.

Sekarang kita sudah belajar mengenai Customer Segment dan Value Proposition.

Di sesi selanjutnya saya akan menjelaskan mengenai Channel,

Channel adalah bagaimana kita menghubungkan dari Value Proposition ini kepada Customer Segment.
Jangan lewatkan kita bertemu di sesi selanjutnya. Salam Entrepreneur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar