TRUST !
Kepercayaan adalah jalan menuju kesuksesan. Hal itu karena semua kolaborasi terutama dalam dunia usaha, dibangun atas dasar kepercayaan.
Apakah itu berhubungan dengan penjualan, membangun tim, mengelola sumber daya manusia (SDM) dan lainnya.
Kepercayaan dalam dunia usaha perlu dibangun, di antara rekan kerja, karyawan, manajer, dan pelanggan dengan cepat dan efisien.
Kepercayaan dalam dunia usaha perlu dibangun, di antara rekan kerja, karyawan, manajer, dan pelanggan dengan cepat dan efisien.
Tanpa produktivitas kepercayaan, semuanya bisa berantakan. Berikut 5 cara membangun kepercayaan dalam sektor usaha secara cepat:
1. Jadilah transparan dan konsisten
Di sini, hampir semua informasi terkait aspek keuangan dibagi dengan karyawan, investor, dan pelanggan.
Di sini, hampir semua informasi terkait aspek keuangan dibagi dengan karyawan, investor, dan pelanggan.
Komunikasi secara reguler dapat tumbuh di lingkungan terbuka, sehingga memungkinkan interaksi yang konstan.
Dalam pertemuan, setiap orang yang percaya dengan informasi sensitif diharapkan dapat memanfaatkan inklusi mereka guna mendorong perusahaan ke depan.
Berbagi informasi secara terbuka dan teratur, sehingga orang lain dapat memanfaatkannya untuk membantu Anda. Jika tidak, maka orang lain akan menganggap Anda menyembunyikan sesuatu.
2. Memberitahukan cerita yang sesungguhnya dan relevan
Ketika Anda bertemu seseorang, Anda mengisi kisah sendiri tentang mereka, sampai kebenaran muncul, begitu pula dengan mereka.
Ketika Anda bertemu seseorang, Anda mengisi kisah sendiri tentang mereka, sampai kebenaran muncul, begitu pula dengan mereka.
Seringkali orang menggunakan stereotipe dan arketipe yang salah untuk mendapatkan sebanyak mungkin jawaban dalam konteks yang cepat.
Kesulitan, prestasi, keberhasilan, dan kegagalan menjadi hal yang penting untuk menunjukkan pola-pola perilaku yang benar di antara manajemen, karyawan, dan pelanggan.
Berbagi cerita yang menunjukkan bagaimana Anda telah berurusan dengan situasi sulit, membantu orang lain memahami dan menghargai karakter Anda.
3. Hargai individualisme
Tentu saja orang-orang ingin tinggal di zona nyaman mereka sendiri. Pembeli, karyawan, dan manajer ingin beradaptasi sesedikit mungkin ketika terlibat dalam sesuatu yang baru.
Tentu saja orang-orang ingin tinggal di zona nyaman mereka sendiri. Pembeli, karyawan, dan manajer ingin beradaptasi sesedikit mungkin ketika terlibat dalam sesuatu yang baru.
Sebaiknya, secara internal perlu menekankan bahwa semua orang punya kepribadian individu yang harus diterima.
Biarkan orang melihat siapa Anda sebenarnya, dan bersiaplah menerima orang lain apa adanya pula. Keaslian adalah jalan terpendek dan cara terbaik untuk percaya.
4. Beri referensi
Ketidakpastian membuat orang lain tidak nyaman dan mendorong ketidakpercayaan. Otomatis orang akan memberi penilaian buruk ketika ada kesenjangan informasi, antara harapan dan kenyataan.
Ketidakpastian membuat orang lain tidak nyaman dan mendorong ketidakpercayaan. Otomatis orang akan memberi penilaian buruk ketika ada kesenjangan informasi, antara harapan dan kenyataan.
Tidak hanya membagi informasi yang ada saat ini, tetapi juga perlu memberikan proyeksi yang sesuai dengan realitas.
Dengan cara seperti ini akan mengilhami tim kerja untuk lebih solid, memberikan respon berharga dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi kemungkinan buruk di masa mendatang.
Berbagilah kemana Anda akan pergi, dan mengapa. Kelola ekspektasi tentang perjalanan usaha Anda sehingga dapat meminimalkan ketakutan dari para pemangku kepentingan, pemegang saham, pelanggan, dan karyawan.
5. Prioritaskan otoritas awal
Kepercayaan tidak ada serta merta, karena orang perlu berusaha membuktikan diri bahwa mereka layak dipercaya.
Kepercayaan tidak ada serta merta, karena orang perlu berusaha membuktikan diri bahwa mereka layak dipercaya.
Kredibilitas yang dibangun dengan bantuan referensi dari orang lain, tentu tetap membutuhkan fakta dari apa yang dikerjakan, sehingga membuat orang lain percaya.
Perlu diberikan kelonggaran kepada karyawan untuk merancang produktivitas dan liburan mereka sendiri. Kapan, di mana, dan berapa lama liburan tersebut, untuk mengoptimalkan produktivitas dan gaya hidup.
Memberikan otoritas awal, untuk memilih jalan mencapai keberhasilan. Biarkan karyawan percaya pada diri mereka sendiri terlebih dahulu, karena dengan begitu akan membuka peluang mereka mempercayai Anda sebagai sekutu dalam perjalanan mereka. (as/inc.com/liputan6)
*menjadi developerproperty
http://menjadideveloperproperty.com/membership/aff/go?r=1139
Tidak ada komentar:
Posting Komentar