Sangat mungkin bisa apabila kita dapat menggunakan strategi dalam menjual rumah. Banyak hal yang harus diperhatikan agar rumah dapat cepat terjual dengan harga yang pantas.
1. PENGECATAN ULANG UNTUK KESAN PERTAMA Sebelum menjual rumah, tentu kita harus mendandani dulu fungsi-fungsi dasar rumah kita. Gantilah kaca yang sudah pecah, betulkan genteng yang bocor, aliran listrik yang terputus, dan sebagainya. Namun, untuk kesan pertama yang kuat, wajib melakukan pembersihan seluruh sudut rumah, sekaligus pengecatan ulang sebelum menjual rumah. Pengecatan ulang dapat menimbulkan kesan rumah terawat dengan baik. Mengecat rumah lama ternyata tak bisa asal timpal saja. Jika cat dasarnya masih cukup baik dan rata, permukaan tersebut bisa langsung ditimpa dengan cat dengan merk yang sama. Apalagi jika warna cat dasarnya putih, tentu bisa ditimpa dengan warna apa pun. Namun ingat, harus dari merk yang sama. Kenapa? Sebab cat dengan merk yang berbeda memiliki kandungan kimiawi yang berbeda pula. Perbedaan kandungan kimia ini jika disatukan bukannya membuat indah rumah, malah membuat dinding bergelombang. Dinding menggelombang disebabkan juga oleh cuaca yang berkelembaban tinggi dan tembok yang masih basah saat dicat.
Lain hal jika warna dasarnya gelap, atau cat lamanya memang sudah bergelombang, terkelupas dan pecah. Terpaksa cat lama harus dikerok dulu sebelum dilakukan pengecatan ulang. Lagipula, pengecatan yang ditimpa berulang kali akan mengakibatkan lapisan cat mudah pecah.
2. SEGARKAN RUMAH DENGAN RE-DEKORASI DAN TANAMAN
Meski Anda tidak bermaksud menjual rumah beserta furnitur-nya, namun Anda harus tetap menata kembali dekorasi rumah supaya tampil apik. Menjual rumah kosong membuat rumah terkesan tak berjiwa dan dingin. “Selain membuat rumah tampak berkarakter, dekorasi ulang juga memberikan ide pada calon pembeli, bagaimana ia harus menggunakan ruangan. Misalnya di mana televisi diletakkan, foto-foto, meja, sofa dan sebagainya. Buatlah dekorasi rumah Anda berkesan rapi, hangat, tapi juga segar.”
Sebagai sentuhan penambah kesegaran, tambahkan tanaman hijau di dalam rumah serta bunga segar di atas jambangan. “Apalagi jika lahan rumah kita terbatas, sehingga tidak memungkinkan untuk ditambahkan taman.” Dalam kondisi seperti itu, sisa lahan akan lebih baik jika digunakan sebagai ruang yang fungsional ketimbang taman. “Namun, jika rumah yang Anda jual cukup luas, sebaiknya sediakan satu ruang taman, minimal untuk sebuah pohon perdu, untuk meneduhkan rumah.”
3. DAPUR DAN KAMAR MANDI SEBAGAI UJUNG TOMBAK
Kamar mandi dan dapur adalah dua ruangan yang harus mendapatkan perhatian khusus. “Banyak pembeli menilai suatu rumah layak dibeli atau tidak dengan melihat kamar mandi dan dapur. Ibaratnya, ruang yang paling belakang saja bersih, ruang lainnya sudah tentu apik.”
Bila di dapur dan kamar mandi belum ada jendela atau ventilasi, “Sebaiknya diadakan, sebab konsep dapur sehat adalah dapur yang bersentuhan langsung dengan udara luar.” Begitu juga dengan kamar mandi. Jendela dapat mempercepat pergantian udara sekaligus mengeringkan kelembapan di dalamnya. Jika tak memungkinkan untuk dibuat jendela, bisa dipasang exhaust fan untuk mengatur pergantian udara.
Berdasarkan pengalaman, pihak istri-lah yang menjatuhkan keputusan untuk membeli rumah. “Itu sebabnya, ruang dapur dan kamar mandi harus tampil bersih, rapi dan wangi. Untuk dapur, telitilah saat membersihkan noda minyak. Bersihkan juga kompor dan kitchen set Anda, meskipun itu tidak termasuk barang yang Anda jual.”
4. JUAL SISI YANG BISA ANDA “JUAL”
Sebelum menjual rumah, Anda harus betul-betul mengenali “kekuatan” rumah Anda. Misalnya, jika rumah Anda dekat mata air, “Maka sebaiknya ajak calon pembeli ke kamar mandi atau ledeng, lalu bukalah keran agar ia dapat melihat betapa deras dan jernihnya air di rumah Anda.
Bagaimana jika rumah yang ingin Anda jual terletak di daerah Jakarta Utara yang dekat laut? “Saat itu, Anda harus mengangkat keberadaan PAM atau filter air yang menjamin calon pembeli akan memperoleh air bersih saat tinggal di tempat itu, Ini penting, sebab air merupakan kebutuhan vital untuk hidup. Bayangkan jika Anda hendak membeli rumah, tapi air dari kerannya berwarna kuning atau cokelat. Anda pasti berpikir ulang, sekalipun sudah jatuh hati pada bangunannya.”
Arah rumah pun bisa menjadi “dagangan”. “Karena negeri kita adalah negeri tropis, matahari paling panas terjadi di siang dan sore hari. Sinar matahari pagi cenderung sejuk dan hangat. Makanya, rumah yang menghadap ke timur memiliki nilai tambah. Harga jualnya biasanya paling tinggi daripada arah yang lain.
Untuk rumah yang menghadap ke Selatan dan Utara, berbagai teori bisa digunakan untuk berjualan. “Secara logika, karena negara kita di bawah khatulistiwa, memiliki rumah menghadap ke Selatan lebih sejuk. Rumah yang menghadap ke Utara akan menghadap ke lintasan matahari. Dalam feng shui ada pepatah ‘bersandar pada gunung menghadap lautan’. Karena gunung berada di Selatan dan lautan di Utara, maka rumah yang menghadap Utara akan lebih membawa rezeki. Ini sebabnya, pemilik rumah harus peka siapa calon pembeli rumahnya.”
Sebaliknya, rumah yang menghadap ke Barat kurang menguntungkan, karena akan terasa panas di sore hari. Namun, selalu ada cara untuk mengakalinya. “Kuncinya, jangan mengajak calon pembeli datang di sore hari saat matahari sedang ‘menyorot’ ke dalam rumah. Ajaklah dia datang pagi hari, sehingga kesan teduh-lah yang diperoleh. Prinsipnya, “Galilah sisi-sisi positif rumah semaksimal mungkin dan ‘sembunyikan’ kelemahan-kelemahannya.”
realtyrumah.com
http://menjadideveloperproperty.com/membership/aff/go?r=1139