Minggu, 25 Mei 2014

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN

Tukangbangunan Profesional
Bagi teman2 yang ingin tambah wawasan, siapa tau bangun rumah, ruko, atau rumah kos dll. Pelajari, semoga bermanfaat :
CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
I. PEKERJAAN AWAL
1. Pengukuran
Pengukuran adalah kegiatan sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dan batas-batas ruangan, volume pengukuran adalah dihitung dengan satuan lumpsum,
Contoh : diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, maka perhitungannya adalah : upah tukang Rp.100.000, maka Rp. 100.000 x 2 hr x 2 org = Rp. 400.000.
2. Bowplank

Digunakan untuk membantu menentukan AS atau letak titik dari bangunan atau membatasi pekerjaan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan/triplek/seng pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan.
Misal ukuran rumah 10 x 12m, maka volume bowplank adalah (10+1+1)+(12+1+1) = 26 m.
II. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

1. Galian
Adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pembuatan fondasi. Dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh berapa lantai rumah yang akan dibangun. Contoh : kita ingin membuat rumah 1 lantai tapi dikemudian hari jadi 2 lantai, maka lebar normalnya adalah bawah fondasi 80 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 80 + 20 = 100 cm,
Sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 80 cm, maka volume galian adalah 1 m x 0.8 m x panjang fondasi = satuan m3,
2. Urugan
Adalah pekerjaan mengurug/menambah ketinggian lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan x tinggi urugan = satuan m3,
3. Mengurug kembali
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 80 m3, maka urugan kembali adalah 80/3 = 26,7 m3.
III. PEKERJAAN PONDASI
1. Lantai Kerja
Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 5 cm, pasangan batu kali atau beton dengan campuran 1 liter air : 3 sendok semen : 5 sendok pasir. Tebal 5 s/d 10 cm.
Cara perhitungan adalah luas x tebal dengan satuan m3.
2. Pasangan Fondasi
Fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1,
Cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian x tinggi fondasi x (lebar atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3.
Contoh: panjang seluruh fondasi 100 m, tinggi fondasi 1 m, lebar atas fondasi 0.5 m, lebar bawah fondasi 1 m, maka volumenya adalah 100 x 1 x ((0,5+1)/2) = 75 m3.
IV. PEKERJAAN BETON
1. Sloof
Sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi.
Cara menghitung volume sebagai berikut =
untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi (satuan m3).
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama : cari jumlah begel, dengan cara (panjang total sloof / jarak begel + 1 = jumlah begel.
Jumlah begel x panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan.
Contoh : sloof 15/20, begel 8 – 15, panjang total 50 m,
- jumlah begel = (50/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh,
- sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm.
- maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 m,
- satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang.
Untuk menghitung besi beton tulangan pokok = jumlah tulangan pokok x panjang total. RAB besi beton tidak dihitung, yang ditampilkan adalah volume beton.
2. Kolom
Cara menghitung Volume adalah
Pertama : hitung jumlah kolom kemudian x tinggi kolom, sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.
3. Ring balk.
Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom
V. PEKERJAAN DINDING
1. Pasangan Bata.
Ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, saya akan menyampaikan cara perhitungan luas
Cara menghitung luas adalah sebagai berikut, Pertama (hitung keliling dari dinding x dengan tinggi dinding) – luas dari daun jendela, daun pintu, boven, satuan m2.
2. Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
3. Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.
4. Sponengan atau tali air
Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.
VI. PEKEJAAN KUSEN DAN PINTU
1. Pembuatan Kusen
Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3. Untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen x (tebal + lebar) dari kayu, satuan m3.
2. Daun Pintu.
Daun pintu ada berbagai macam, contoh daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.
3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela
Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.
4. Pasang Daun Pintu dan Jendela
Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.
VII. PEKERJAAN RANGKA ATAP
1. Pembuatan Kuda-Kuda
Volume (satuan m3), yaitu panjang total bahan x dimensi kayu yang dipakai.
Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 m3.
2. Pembuatan Gording.
Pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, (satuan m3), cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.
Pembuatan Jurai.
Sama dengan pembuatan gording,
4. Pembuatan Balok Nok
Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai.
5. Pasang Kuda-kuda.
Pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Satuan volumenya adalah m3.
6. Pasang Papan Suri.
Papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan biasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya adalah m’.
7. Pasang Usuk.
Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2.
8. Pasang Alumunium poil.
Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet atau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.
9. Pasang Reng.
Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ¾,tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2.(luas reng sama dengan luas dari usuk).
10. Pasang Genteng
Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.
11. Pasang talang
Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2.
12. List plank
List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m’,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.
VIII. PEKERJAAN PENGGANTUNG /PLAFON
1. Rangka Plafond
Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunakan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).
2. Pasang Plafon
Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit, asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.
3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin.
Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah.
4. Pasang Kaca.
Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.
5. List plafond
Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar terlihat rapi. Satuan volume adalah m’
IX. PEKERJAAN LANTAI DAN PASANG KERAMIK
1. Beton Lantai 1:3:5
Beton lantai atau biasanya disebut plesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm.
Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.
2. Pasang keramik lantai utama dan wc.
Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
3. Pasang Keramik Dinding.
Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
X. PEKERJAAN SANITASI
1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾”
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.
2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4″
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.
3. Pasang Closet, kran
Perhitungan volume adalah buah atau unit.
4. Pembuatan Septick tank.
Septick tank adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang. Biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung jadi).
5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan.
Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai peresapan air dari buangan septick tank. Volume perhitungan adalah unit.
XI. PEKERJAAN FINISHING
1. Pekerjaan Cat tembok, plafon, kusen, daun pintu dan jendela.
Perhitungan Volume nya adalah luas dengan satuan m2.
2. Pekerjaan Instalasi listrik.
Pekerjaan instalasi listrik volume pekerjaan menggunakan titik, sedangkan harga sesuai dengan ketentuan PLN.
3. Pembersihan Akhir.
Yang dimaksud dengan pekerjaan pembersihan akhir, adalah pekerjaan pembersihan sisa sisa material, kotoran-kotoran atau sampah akibat dari pekerjaan, seperti pembersihan kamar mandi, lantai, kusen.
Volumenya tidak bisa dihitung maka menggunakan satuan lump sum atau borongan.