Begitu banyak jurus dalam memasarkan produk properti. Berikut ini 5 jurus tambahan untuk men-deal-kan produk properti Anda ketika Anda sebagai agen atau pemasar properti berhadapan dengan customer secara langsung.
Do not judge a Book by Its Cover ; Sering mendengar kalimat ini dari Mas Tukul di Empat Mata? Ya memang jangan menilai buku hanya dari sampulnya. Begitu pula jangan menilai konsumen potensial dari penampilannya.
Semua kemungkinan sangat mungkin terjadi ketika Anda hanya menilai dari satu sisi saja. Bisa saja orang yang seolah tidak masuk segmen Anda adalah pesuruh kepercayaan seorang pengusaha terkaya di Indonesia atau orang yang nyeleneh tapi masuk dalam kategori segmentasi Anda. Atau mungkin memang bukan segmen Anda, tapi ia dapat menyebarkan informasi kepada teman, saudara atau siapapun yang ditemuinya tentang produk properti Anda. Toh tidak ada ruginya bersilaturahmi kan?
Kuncinya adalah tetap menyambut dan melayani dengan baik, siapa tahu orang yang Anda layani dengan celana pendek dan baju hem putih kotak-kotak itu adalah Bob Sadino?!
First Impressions ; Impresi pertama kali itu penting. Boleh kita menisbikan penampilan konsumen, namun haram jika Anda menisbikan penampilan Anda. Impresi tidak hanya dalam penampilan fisik saja. Salam yang renyah, senyum yang lepas, gaya bicara Anda yang lugas dan mantab (pake B), apalagi yang Anda temui sekelas Bob Sadino.
Tahan sendawa Anda apalagi jika sendawa Anda itu berbau busuk seperti bau sampah. Hindari bau mulut baik dari rokok maupun memang mulut Anda bau busuk. Sediakan permen rasa mint, alih-alih untuk suguhan konsumen, padahal untuk menutupi kekurangan Anda. Maaf, bercanda kok. Intinya penampilan Anda 100% perfect. 95% bolehlah….
Meniru gaya Bob Sadino juga boleh. Tetapi… gaya yang tidak umum itu bisa jadi malapetaka. Kenapa? It’s worked for Bob, and I don’t think so it can be worked for you…
Presentation ; Nah ini saatnya Anda memasukkan virus-virus produk properti Anda dalam mind set calon buyer Anda. Siap kan kertas untuk corat coret, atau jika Anda menggunakan media komputer atau laptop, siapkan CD kosong. Sampaikan keunggulan produk properti Anda, sampaikan cara berhitung untuk memiliki properti Anda, sampaikan alasan mengapa calon buyer Anda harus memilih properti Anda.
Sampaikan presentasi Anda dengan cara yang tidak biasa atau minimal tidak membosankan si mangsa. Jika si mangsa sudah terlihat lelah, letih dan lesu, ini pertanda Anda harus memainkan emosi si mangsa dengan mengangkat interest si mangsa. Ah yang bagian ini, Anda baca saja teknik berkomunikasi dengan baik dan benar.
Lead the Topic ; Sebenarnya ini adalah kunci dari suksesnya presentasi. Lead the topic maksudnya menggiring arah pembicaraan, pertanyaan maupun pernyataan si konsumen.
Jangan sampai terjadi jeda dalam pembicaraan Anda dengan konsumen. Pertanyaanpun Andalah yang mengarahkan. Caranya gampang, pancing saja dengan pertanyaaan. Misal “Bapak kira-kira memilih tipe yang seperti apa?”. Ada 2 kemungkinan jawaban, yakni dengan menjawab tegas atau menjawab kembali dengan pertanyaan. Nah Anda sudah bisa mengarahkan pertanyaan. Mengarahkan pernyataan tekniknya juga gampang dan sesederhana mengarahkan pertanyaan.
Kalau Anda sering melakukan latihan, lama-lama mulut Anda piawai memainkan nada-nada arahan…
A Gift ; Hadiah? Ya.. hadiah? Mahal? Tidak harus. Pernah developer besar memberikan balon kepada anak-anak yang lewat di depan konter pamerannya dengan harapan si orang tua akan sungkan dan bertanya tentang produk properti yang ditawarkan dan artinya si developer memiliki kesempatan menanam virus-virus produk propertinya. Balon gitu lho?
Tidak melulu hadiah itu adalah sesuatu berada jauh di sekitar Anda. Kadang hadiah itu dapat Anda peroleh dari sekitar Anda. Ingat dalam presentasi, kita harus mempersiapkan kertas atau CD kosong? Kertas kosong yang Anda corat-coret untuk cara menghitung harga atau CD yang di-burn dengan Powerpoint presentasi Anda atau animasi 3D, dibalut dengan brosur yang lebih mewah (biasanya yang dibagikan konsumen adalah flyer), jangan lupa kartu nama yang unik dengan nomor kontak yang mudah diingat. Kalau perlu nama Anda yang rada ndeso diganti atau ditambah biar keren tapi unik. Itu sudah cukup menjadi hadiah, yang penting disampaikan dengan tata cara yang gila! Bukan Anda yang gila!!! Maksudnya dengan kemasan yang berbeda.
Ada sekelumit cerita tentang konsumen saya. Meski ketemunya dengan teman-teman saya yang lainnya, si konsumen tetap saja memanggil teman-teman saya dengan panggilan mas Aryo. Kenapa? Karena oleh-oleh kartunama dengan ukuran mini, nomor telepon dengan triple 9 sebagai akhiran, nama yang rada unik Aryo Diponegoro (unik atau ndeso ya) dan gaya presentasi yang gila yang saya sampaikan. (Numpang comment : apa gak ditambah-tambahin neh???). Tapi ini fakta kok.
Well, OK, lima jurus di atas hanya akan sia-sia jika tidak dipadukan dengan jurus memasarkan properti lainnya seperti pengetahuan terhadap produk, keunggulan, aksesibilitas, lokasi, promosi, strategi harga, dan pelayanan serta wawasan yang luas. Saya jamin 99% akan GAGAL kecuali Anda satu-satunya pemasar properti di dunia ini…
ini adalah posting pertama mas Aryo Diponegoro
di millis YBP, Cirebon, 15 Juli 2008, 1:13 Pagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar