Minggu, 19 Mei 2013

Langkah-Langkah Menjadi Pelaku Properti Sukses






Menjadi investor properti tidak sulit. Kunci utamanya adalah percaya diri dan keinginan kuat untuk maju. Malu dan pesimis harus dibuang jauh-jauh dari pikiran dan hati. Punyalah hati sebagai seorang pembelajar. Di manapun Anda berniat untuk maju Anda harus mau belajar dari pengalaman senior dan kondisi. Jangan berhenti pada kemampuan yang sekarang dimiliki, terus gali informasi dan lari ke arah tujuan Anda. Berikut ini adalah 8 (delapan) langkah awal menjadi investor properti.





1. Mencari Listing

Mendapatkan listing tidak harus dengan memohon-mohon. Lakukanlah taktik penjualan yang ‘halus’. Anda bisa memulainya dengan melakukan kegiatan di luar pekerjaan utama Anda. Demi menjaring teman sebanyak-banyaknya, Anda bisa memanfaatkan kesempatan bertemu, berkenalan, dan menjadi teman untuk semua orang yang baru Anda temui. Tapi di titik ini, carilah yang akan menjadi target pasar Anda. Misalnya saja dengan datang ke acara arisan istri. Jadilah seseorang yang bisa diandalkan dan mampu melayani kebutuhan mereka sekecil apapun itu. Anda akan mendapat tempat di hati mereka dan menjadi sumber berharga demi keputusan-keputusan penting mereka. Dari sinilah Anda akan menjaring referral (klien yang mampu memberi rekomendasi atas pekerjaan Anda).

Listing di sini adalah pemilik yang berniat menjual atau menyewakan propertinya, sekaligus orang yang berniat untuk membeli properti dalam jangka waktu dekat. Listing dapat Anda miliki melalui relasi, teman, kerabat, iklan baris di koran, majalah atau tanda di de- pan rumah yang mau dijual. Nah, Anda tinggal menghubungi mereka, tawarkan kerja sama. Tanyakan apakah mereka bersedia menjual rumahnya melalui Anda. Jika harga yang ditawarkan cukup tinggi, Anda bisa membujuk mereka untuk melakukan transaksi dengan dua kali pembayaran. Pertama, berikan uang muka saat proses transaksi berlangsung. Kedua, lunasi saat Anda telah menemukan pembeli yang tepat, tentunya dengan harga berlipat. Metode ini disebut juga dengan metode flip (membalikkan transaksi).

Anda bisa menanyakan kepada si penjual kapan dia akan menggunakan uangnya, lalu mintalah fotokopi sertifikat rumahnya. Selanjutnya pasang iklan untuk mencari pembeli. Situasi seperti ini memang jarang kita tentukan, namun kemungkinan itu selalu ada kan?

2. Promosi

Kegiatan mencari pembeli dapat dilakukan dengan memasang iklan baik melalui koran, majalah dan mailing list. Memang hal ini akan memakan biaya, namun dari situlah Anda bisa merespon pembeli yang sungguh-sungguh. Meskipun demikian, hal yang tak boleh Anda lupakan adalah melakukan promosi mouth to mouth. Anda bisa menggunakan jaringan yang sebelumnya sudah terbentuk. Promosi ke jaringan intern (teman-teman terdekat Anda) akan lebih efektif karena Anda sudah mengenal karakter pembeli yang sebenarnya. Bukan tidak mungkin Anda bisa cross check kebenaran data si pembeli ini melalui jaringan yang sama

Pengadaan promosi yang gencar akan menjaring tidak hanya 1 atau 2 orang pembeli. Pilihan pembeli yang bervariatif akan membuat Anda lebih leluasa menentukan siapakah yang cocok dengan penawaran yang tersedia.

Jangan terjebak dengan keharusan membiayai iklan yang mahal. Anda harus tahu strategi yang tepat dalam mengiklankan produk agar tepat sasaran. Jangan sampai membuang dana dan tenaga tanpa tahu prospek (pembeli) yang akan didapatkan. Pemasangan spanduk atau tanda ‘dijual’ di depan rumah yang ditawarkan merupakan hal yang wajar dilakukan. Anda bisa mencantumkan nomor telepon Anda di palang tersebut.

Promosi lain yang lebih besar bisa dilakukan dengan iklan di surat kabar setempat. Misalnya, jika rumah berada di kawasan BSD City, Tangerang. Pertama-tama pergunakanlah majalah yang beredar di kawasan tersebut, jangan koran skala nasional. Nah, jika ini belum berbuah manis juga, pergunakan kemampuan surat kabar nasional dan cara lain yang lebih kreatif. Anda juga bisa melakukan canvassing, yaitu kegiatan untuk mendapatkan prospek properti dengan berjalan-jalan di sekitar lokasi tertentu.

Dewasa ini, iklan properti di koran segera akan beralih ke internet, melalui website properti. Anda harus siap menyambut era internet dalam pemasaran properti. Pembeli akan lebih bisa menikmati pencarian informasi properti melalui internet. Penyajian informasinya bisa sangat menarik dengan foto-foto rumah dan data-data yang lengkap. Di Jakarta sudah ada website yang berisi cukup banyak informasi properti yang dipasarkan agen properti.

Dalam tiga sampai lima tahun ke depan, iklan properti di Internet akan mengalahkan peran iklan properti di koran bukan hanya di Jakarta, juga di kota-kota besar di Indonesia.

3. Approachment (pendekatan)

Langkah berikutnya, Anda bisa melakukan pendekatan kepada calon konsumen (pembeli). Hal ini harus langsung dikerjakan setelah Anda mendapatkan respon dari promosi yang Anda lakukan. Pendekatan ini dilakukan agar mereka mau bekerja sama dan mempercayai Anda dalam pencarian properti yang tepat bagi kebutuhan mereka. Anda bisa membuka pintu komunikasi dengan calon pelanggan dengan jaIan berkenalan via telepon, email, atau temu muka langsung dengan pembeli.

Pendekatan tidak hanya sebatas hanya sekali atau dua kali berbicara. Karena, kadang-kadang transaksi tidak terjadi di properti pertama, mungkin ke lima, ke empat atau ke sekian. Maka dari itu langkah pendekatan yang Anda lakukan harus efisien dan efektif.

Lakukan pendekatan seoptimal mungkin, sehingga Anda tahu properti seperti apa yang benar-benar tepat bagi calon pembeli. Gali sebanyak-banyaknya informasi tentang keinginan, kebutuhan dan kebiasaan mereka pada setiap kesempatan pertemuan. Lalu, lihat pada listing properti yang Anda punya dan carikan yang sekiranya tepat untuk mereka. Dengan demikian, Anda akan efektif dalam mengadakan approachment sehingga closing bisa cepat terjadi dengan sesedikit mungkin tenaga dan waktu.

4. Belajar Public Relation

Berbicara dengan orang lain tidak boleh sembarangan, apalagi jika berhadapan dengan calon pembeli. Keahlian terkait dengan people skill mutlak harus Anda kuasai. People skill ini menyangkut kemampuan sosial, interpersonal (empati), dan komunikasi.

5. Menguasai kesekretariatan dan legal



6. Memahami Rencana Tata Ruang Kota (RTRK)

Rencana Tata Ruang Kota (RTRK) sangat mempengaruhi harga jual tanah dan bangunan di wilayah bersangkutan. Ada baiknya Anda melakukan survei terlebih dahulu ke Dinas Tata Kota suatu daerah tertentu demi memperoleh penjelasan yang selengkap-lengkapnya tentang rencana pengembangan wilayah. Dari penjelasan peta dan RTRK propinsi, Anda akan menemukan wilayah-wilayah mana yang akan dikembangkan menjadi daerah industri, permukiman, pendidikan, ataupun perdagangan dalam beberapa tahun ke depan. Anda bisa menjadikan informasi penting ini sebagai acuan dalam melaksanakan pendekatan pada klien.

Nah, apapun yang bisa Anda dapatkan dari RTRK pasti bisa jadi bahan pertimbangan mencari properti yang tepat sesuai tujuan klien Anda. Jangan sampai Anda salah memberi masukan ke klien tentang rencana wilayah. Terlebih lagi jangan sampai Anda menjual dengan harga yang sebenarnya jauh di bawah standar, karena siapa tahu lokasi tersebut bakal berkembang satu tahun kemudian. Naik turun nilai properti sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang disebutkan tadi.



7. Bekerjasama dengan Perusahaan Agen Properti

Nah, taktik ini cocok bila Anda ingin cepat belajar. Bergabunglah dengan perusahaan properti yang terpercaya. Dari situ, Anda bisa belajar mengenai manajemen yang telah maju dalam menangani penjualan properti. Perusahaan-perusahaan ini biasanya berfungsi sebagai broker. Mereka merupakan perantara antara penjual properti dan pembeli properti. Dari mereka Anda bisa belajar mengenai teknik-teknik negosiasi, jaringan, bahkan, keahlian dalam melakukan pembalikan transaksi. Jika Anda sudah bisa berdiri sendiri dan memiliki jaringan cukup Anda bisa membuka sistem baru yang lebih kompetitif dengan standar pelayanan tinggi kepada klien.

Jika Anda berniat menimba ilmu terlebih dahulu dengan bergabung di salah satu agen properti, cara masuk lewat sistem member Properti pun tak cukup gampang. Anda tinggal baca surat kabar dan temukan Sukses kategori properti di dalamnya. Pada iklan baris tersebut, Anda dapat memindai data base broker properti yang tersebar di penjuru tanah air. Data ini dapat berupa nomor telepon dan alamat broker properti. Pilih salah satu yang terdekat dengan tempat tinggal Anda atau yang sesuai keinginan Anda. Kemudian Anda tinggal menelpon perusahaan tersebut. Tanyakan, bagaimana supaya bisa tercatat menjadi anggota perusahaan tersebut. Jangan lupa menanyakan kontraprestasi, fee dan sistem kerjanya.

Syarat khusus yang biasa diajukan perusahaan:

a. Setelah bergabung, biasanya Anda diharuskan mengikuti pelatihan kurang lebih 3 (tiga) hari. Beberapa perusahaan tertentu akan meminta dana untuk pelatihan atau malah gratis;

b. Ada juga perusahaan yang memberikan syarat pendidikan minimal Si atau S2. Ini dilakukan mengingat pengaruhnya yang tinggi terhadap peningkatan performance broker (penampilan) di mata klien dalam menjual jasanya;

c. Bagaimana pun juga bisnis ini menjual kepercayaan, jadi klien harus mendapatkan pelayanan terbaik. Anda akan mendapat poin plus jika memiliki kemampuan berbahasa yang balk, apalagi menguasai bahasa Inggris, bahasa Mandarin atau bahasa-bahasa negara lain. Ini perlu karena perusahaan tertentu memfokuskan diri pada penjualan properti ke ekspatriat (orang asing). Klien tentu akan lebih nyaman berbicara dengan rekan bisnis yang mampu menguasai bahasa yang sama. Hal ini akan mengurangi kesalah pamahan yang fatal dalam melakukan pendekatan dan transaksi;

d. Namun, persyaratan jenjang pendidikan bukanlah hal yang mutlak, yang paling penting adalah kemauan dan kepribadiannya;

e. Syarat tambahan yang tak kalah diperhitungkan adalah kendaraan pribadi dan HP (hand phone). Hal ini penting dalam menunjang mobilitas;

f. Selain itu, kadang perusahaan tertentu juga menganjurkan bahkan mewajibkan para calon pegawai memiliki tabungan minimal di bank, untuk menjamin keberlangsungan kegiatan awal menjadi pegawai selama 3 bulan. Tiga bulan adalah masa penggodokan yang banyak menghabiskan waktu, tenaga dan dana. Jadi tabungan ini adalah modal/investasi dalam memulai pekerjaannya.

Usahakan memilih perusahaan yang tergabung dalam AREBI (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia). AREBI merupakan induk organisasi profesi broker properti di Indonesia. AREBI memayungi kinerja para anggotanya karena memberikan pelatihan sertifikasi, memberikan pengetahuan tentang industri jasa broker properti lewat training dan membuka peluang perluasan jaringan. Konsumen yang semakin kritis pun akan melihat apakah broker tersebut sudah terdaftar menjadi anggota AREBI atau tidak. Dengan keanggotaannya dalam AREBI, masalah yang kemudian muncul di lapangan, apalagi sesudah transaksi, biasanya bisa dikonsultasikan kepada AREBI. Jadi, konsumen merasa lebih aman dalam mempercayakan penjualan dan pembelian rumahnya.

8. Sabar

Dalam menjalankan bisnis properti, Anda dituntut memiliki kesabaran tinggi. Jangan salah! Banyak kejadian dan kasus di lapangan yang bisa membuat mereka mundur teratur. Dari mencari listing sampai akhirnya closing membutuhkan kesabaran ekstra. Pada saat melakukan pendekatan, biasanya Anda perlu menemani calon pembeli melihat-lihat properti. Ini sering tidak bisa selesai sekali dua kali, bisa saja kegiatan ini memenuhi agenda Anda dalam sepekan. Bagian terparahnya, tidak semua pembeli melanjutkan hubungan kerja sama ini. Pembeli yang tidak tertarik dengan listing Anda bisa semena-mena mencueki Anda. Anda menelepon tapi pembeli tidak mengangkat telepon Anda. Nah, kalau sudah terjadi, sabar jangan sampai ketinggalan. Ini adalah modal utama yang harus terus dipupuk demi menjaga relasi.

Shorten with adf.ly!
 rumahbogor.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar